Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama
seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang
sama, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama, film, dan hal-hal yang
disukai remaja.
Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli yang tidak pernah
diketahui siapa pun. Sesuatu yang dia simpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang
menakjubkan dengan tangannya.
Namanya Seli. Dan tangannya bisa mengeluarkan petir.
Penulis: Tere Liye
Cover dan ilustrasi: eMTe
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-1411-2
Enam bulan lalu, setelah pertempuran besar di Perpustakaan
Sentral, Kota Tishri, Klan Bulan, Miss Selena mengantar Raib, Ali dan Seli
kembali ke Bumi, ke rumah Seli.
Sejak meletus pertempuran besar antar dunia paralel dua ribu
tahun lalu, sebagian penduduk Klan Matahari pindah dan menetap di Bumi. Seiring
waktu, beberapa menikah dengan penduduk setempat. Perkawinan antar klan
mengubah struktur kode gen, sebagian besar keturunan Klan Matahari kehilangan
kemampuannya.
Mama Seli adalah salah satu keturunan Klan Matahari, dan dia
hanya bisa mengeluarkan listrik kecil, bukan petir seperti Seli. Sedangkan
orang tua Raib adalah makhlu Bumi. Mereka merawat Raib sejak kecil, dan ini
membuat Raib sering bertanya-tanya tentang orang tua kandungnya.
Miss Selena mengabarkan bahwa ada delegasi dari Klan Bulan
yang akan berkunjung ke Klan Matahari. Untuk mencegah rencana Tamus
mengembalikan si Tanpa Mahkota dan menguasai Klan Bulan, dan seluruh klan yang
ada. Klan Matahari harus bersekutu dengan Klan Bulan. Raib, Seli dan Ali akan
ikut dalam perjalanan itu.
Mereka berangkat bersama Av, Miss Selena dan Ily, melalui
portal yang dibuka menggunakan buku PR Matematika Raib, Buku Kehidupan.
Ketika tiba di Klan Matahari, tepatnya di Stadion Matahari,
mereka disambut oleh ratusan ribu pendukuk Klan Matahari. Hari itu tepat
diadakan pembukaan Festival Bunga Matahari, dan ternyata kedatangan mereka
sudah dinantikan.
Festival Bunga Matahari adalah perlombaan paling penting di
Klan Matahari. Sembilan kontingen dari Sembilan fraksi berlomba menemukan bunga
matahari yang pertama mekar, di tempat yang tidak diketahui. Kontingen yang
lebih dulu menemukan bunga matahari tersebut akan memenangkan festival.
Satu kontingen terdiri dari empat orang anak muda terlatih,
tangguh dan menguasai kemampuan bertahan hidup terbaik, karena banyak rintangan
untuk bisa menemukan bunga matahari yang pertama mekar.
Festival Bunga Matahari tahun ini special karena ada
tambahan satu kontingen, yaitu kontingen Klan Bulan. Av sempat protes karena
mereka tidak dikabarkan sebelumnya kalau akan diikutsertakan dalam festival
ini. Tapi demi kelancaran diplomasi dan tercapainya tujuan utama mereka
mengunjungi Klan Matahari, akhirnya Raib, Seli dan Ali menyetujui untuk ambil bagian
dalam festival tersebut. Walaupun berbahaya dan mempertaruhkan nyawa mereka.
Apakah mereka bisa menyelesaikan semua tugas dan menghadapi
rintangan yang ada selama festival berlangsung? Dan siapakan yang berhasil
menemukan Bunga Matahari yang pertama mekar?
Novel Bulan Tere Liye ini merupakan sambungan dari buku sebelumnya, Bumi. Karena
cerita di buku ini masih berkaitan dengan buku sebelumnya, sebaiknya kamu
membaca dulu cerita awalnya supaya tidak bingung. Ide cerita di buku kedua ini
pun tidak kalah seru dan unik. Kali ini kita dibawa ke Klan Matahari yang
berbeda jauh dengan Klan Bulan. Dimana di klan ini semua serba cerah, penduduk
yang suka memakai pakaian dengan warna-warna cerah.
Tokoh di cerita ini masih sama dengan cerita sebelumnya,
dengan tambahan tokoh dari Klan Matahari. Menurutku karakter Raib sudah mulai
dewasa di buku ini, tidak terlalu mudah emosi, lebih bisa berfikir dengan
jernih dan tidak asal bertindak, berbeda dengan karakternya di cerita
sebelumnya.
Ide cerita tentang festival Bunga Matahari di novel Bulan Tere Liye ini mengingatkanku
pada film Hunger Game, dengan ide perlombaan yang berbahaya dan mempertaruhkan
nyawa. Tapi di buku ini ceritanya tidak seseram itu.
Tidak sabar nih membaca lanjutan cerita ini di buku
selanjutnya, nantikan resensinya ya.
Yuk membaca ^^
No comments:
Post a Comment
enjoy your reading and don't forget to leave comment here