22 March 2017

[Resensi] Matahari


Namanya Ali, 15 tahun, kelas sepuluh. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doctor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya.
Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir.
Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan.
Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adalah hal yang paling utama.

matahari tere liye, novel matahari, tere liye matahari, resensi novel, novel tere liye matahari, resensi novel mathari tere liye


Prnulis   : Tere Liye

Cover    : Orkha Creative

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

ISBN    : 978-602-03-3211-6

Petualangan di Klan Matahari menyisakan pedih. Ily, putra Ilo dan Vey meninggal ketika bertarung. Mereka kembali ke Klan Bulan sambil membawa jenazah Ily, Ilo dan Vey sangat sedih menerima kabar ini. Jenazah Ily dimakamkan sore itu juga, dengan upacara pemakaman yang khidmat dan megah.

Raib, Ali dan Seli harus segera kembali ke Klan Bumi dan menjalani kehidupan seperti biasa. Mereka dilarang menggunakan kekuatan atau apapun yang berkaitan dengan dunia paralel. Raib kembali ke rumahnya, dan harus mengarang cerita tentang liburannya ke pantai bersama keluarga Seli.

Sebelum mereka kembali ke Klan Bumi, Av member Ali sebuath tabung logam, yang menyimpan data semua buku di perpustakaan Klan Bulan. Tabung logam itu seperti proyektor, ketika kedua ujungnya diketuk, maka akan muncul layar sentuh tiga dimensi yang mengambang di udara. Tombol-tombol transparannya bisa disentuh dengan jari, digeser naik turun, kiri kanan. Isinya tidak hanya halaman buku, tapi juga ilustrasi, video dan simulasi super interatif.

Ali, Raib dan Seli senang sekali membaca buku-buku di dalam tabung. Buku-buku tentang Klan Bulan dan Klan Matahari, tapi Ali lebih tertarik dengan Klan Bintang. Sayangnya tidak banyak informasi yang ada tentang Klan Bintang.

Disebutkan bahwa buku kehidupan bisa membuka portal ke Klan Bintang. Ali terus merayu Raib untuk menggunakan buku kehidupan dan membuka portal ke Klan Bintang. Tentu saja Raib dan Seli menolak, karena mereka dilarang menggunakan kekuatan.

Akhirnya Ali menyerah, dan cerita tentang Klan Bintang tidak diteruskan. Ali kembali sibuk dengan buku-buku di dalam tabung. Hidup mereka kembali normal seperti biasa, sampai terdengar kabar bahwa Ali diterima di tim basket sekolah, membuat kaget Raib dan Seli.

Ali menjadi anggota klub basket sekolah, dan menjadi bintang pada saat pertandingan basket antar sekolah. Raib tidak percaya Ali pintar bermain basket, menurutnya Ali bermain curang, menggunakan alat penemuannya agar bisa tepat memasukkan bola selama pertandingan. Karena selama ini Ali hanya biang kerok, suka bikin ribut, dengan rambut dan seragam yang selalu berantakan. Bahkan dia pun sering diusir dari kelas karena tidak mengerjakan PR. Tapi Raib tidak menemukan alat apapun pada Ali. Seli meyakinkan Raib bahwa mungkin Ali benar-benar bisa bermain basket.

Tim sekolah Raib masuk final pertandingan basket, ini semua karena Ali. Lawan mereka bertubuh besar dan selalu bermain fisik untuk menghalangi Ali mencetak angka. Ali dan timnya berulang kali terjatuh, tim lawan pun sudah banyak yang mendapat peringatan bahkan diganti, tapi mereka tetap melakukan permainan fisik.

Ali pun mulai kesal. Raib dan Seli melihat kekesalan Ali, dan mengetahui tanda-tanda bahwa Ali akan berubah menjadi beruang. Raib mematikan listrik di aula sekolah dengan kekuatannya, lalu berteleportasi ke tengah lapangan untuk membawa Ali keluar sebelum dia berubah menjadi beruang.
Tapi Ali tidak ada di lapangan. Pintu aula terbuka lebar dan ada kilatan cahaya kuning yang meninggalkan aula. Raib dan Seli mengejar kilatan cahaya itu. Cahaya itu bersumber dari sebuah kapsul perak, yang bergerak menuju ke rumah Ali.

Raib dan Seli mengikuti kapsul hingga ke rumah Ali. Mereka masuk ke kamar Ali, yang lebih mirip seperti laboratorium daripada kamar. Kapsul itu ada di pojok kamar, lalu terbuka dan Ali keluar dari dalam. Ternyata Ali yang mengendalikannya, dipakai pada saat dia akan berubah menjadi beruang. Dengan masuk ke dalam kapsul, perubahan itu akan terhenti.

Ali menciptakan kapsul itu setelah membaca buku-buku dari dalam tabung. Kapsul itu memiliki kekuatan petarung Klan Bulan dan Klan Matahari. Bisa berteleportasi dan mengeluarkan petir. Ali menamainya ILY.

Ali mulai lagi membahas perjalanan menuju Klan Bintang. Menurutnya ada cara lain untuk pergi ke Klan Bintang tanpa menggunakan buku kehidupan, bepergian secara fisik. Setelah membaca, Ali menyimpulkan bahwa Klan Bintang berada di perut bumi. Ada lorong-lorong kuno yang merupakan akses masuk ke Klan Bintang. Dan mereka bisa masuk ke dalam lorong menggunakan ILY.

Ali dan Seli bersemangat ingin pergi ke Klan Bintang, tapi Raib masih bingung. Apa yang harus dikatakannya kepada orang tuanya supaya mereka mengizinkannya pergi. Alasan untuk pergi liburan sudah dipakai ketika pergi ke Klan Matahari. Mama Seli menyarankan agar Raib menceritakan yang sebenarnya kepada orang tuanya.

Raib memilih waktu yang tepat untuk memberitahu orang tuanya. Tapi setiap dia mau memulai, mulutnya langsung terkunci. Maka dia memutuskan untuk menghilang di depan orang tuanya. Orang tuanya kaget, tapi tidak histeris, karena sebenarnya mereka sudah tahu kalau Raib bisa menghilang sejak dia masih kecil. Orang tuanya bercerita bagaimana dia diadopsi dan tentang ibu kandungnya.

Raib sudah mendapat izin untuk pergi ke Klan Bintang, dan perjalanan mereka pun dimulai. Menuju lorong-lorong kuno menggunakan ILY. Apakah mereka bisa menemukan Klan Bintang? Dan petualangan apa yang menanti mereka di sana?

Buku ini merupakan lanjutan cerita dari Bumi dan Bulan, biar lebih seru menikmati petualangan Raib, Ali dan Seli, sebaiknya baca buku sebelumnya ya. Waktu melihat cover buku ini, sempat berpikir kenapa berbeda dengan dua buku sebelumnya, ternyata ini adalah cover versi baru. Buku Bumi dan Bulan pun sudah ada yang dicetak dengan cover baru. Aku lebih suka cover yang ini, karena lebih menarik dan lebih sesuai dengan isi cerita.

Sama seperti buku-buku sebelumnya, Tere Liye pun berhasil menciptkan dunia baru di buku ini, kehidupan di dalam perut bumi. Gak kebayang kan ada yang tinggal di sana, dengan kehidupan yang sama dengan di muka bumi. Membuat pembaca berimajinasi tentang Klan Bintang yang modern.

Menurutku buku ketiga ini lebih seru dibandingkan buku-buku sebelumnya. Petualangannya lebih menegangkan, dan merasa ikut serta dalam petualangannya yang mendebarkan. Selalu ingin meneruskan ke halaman berikutnya dan mengetahui kelanjutan ceritanya.

Klimaks dari keseluruhan cerita ada di buku ini. Kehidupan seluruh klan sedang dalam bahaya, dan di buku inilah semua penyebabnya akan dimulai.

Petualangan Raib, Ali dan Seli tidak hanya sampai di buku ini, masih ada buku selanjutnya, dan pasti akan sangat ditunggu.

Yuk membaca ^^

post signature


8 comments:

  1. Ih mbak.. Aku tertarik banget nih.. Suami kebetulan udah punya buku bumi dan bulan sebelumnya.. Cuma aku belom pernah baca sama sekali.. Megang aja belum pernah.. Aku kurang doyan baca novel (doyannya komik, hehe).. Setelah baca tulisan mbak ini jadi tertarik aku bacanya. Langsung ke rak buku milik pak suami nyariin buku tere liye.. Hihihi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. emang sih awal baca bpukunya yang bumi kurang semangat, kayaknya biasa aja, tapi semakin lama semakin menarik lho ^^

      Delete
  2. Aku blm pernah baca novel tere liye mb. Mmng futuristic gitu ya setting ceritanya mba.. Butuh pemahaman ya kayaknya. Aku mbaca sinopsisnya mesti berulang.. Nggak langsung paham.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sih mbak, kebetulan aku emang suka genre yang begini ^^

      Delete
  3. Wiikk menarik ternyata yaa jadi ambil novel matahari lagi setelah tak tersentuh padahal masih halaman belasan 😂 Penasaran dengan the whole story. Tfs mbaak . .salam kenaal 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. awal-awal memang kayaknya biasa ya ceritanya, tapi semakin lama semakin menarik lho :)

      Delete
  4. Replies
    1. bagus ^^
      biar nyambung ceritanya, sebaiknya baca dari Bumi

      Delete

enjoy your reading and don't forget to leave comment here