Setelah “musuh besar” kami lolos, dunia paralel dalam
situasi genting. Hanya soal waktu, kapan pun pertempuran besar akan terjadi.
Bagaimana jika ribuan petarung yang bisa menghilang, mengeluarkan petir,
termasuk teknologi maju lainnya muncul di permukaan Bumi? Tidak ada yang bisa
membayangkan kekacauan yang akan terjadi. Situasi menjadi lebih rumit lagi saat
Ali, pada detik terakhir, melompat ke portal menuju Klan Komet. Kami bertiga
tersesat di klan asing untuk mencari pusaka paling hebat di dunia paralel.
Penulis: Tere Liye
Co-author: Diena Yashinta
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cover: Orkha Creative
Cetakan keempat Juli 2018
Tebal: 384 halaman
ISBN: 9786020385938
Si Tanpa Mahkota telah lolos dari penjara bayangan di bawah
bayangan, dunia paralel bersiap siaga. Dikabarkan bahwa Si Tanpa Mahkota sedang
mencari pusaka yang sangat hebat, dan pusaka tersebut berada di Klan Komet.
Tapi tidak ada yang tahu dimana Klan Komet berada.
Ali, dengan kecerdasannya, bisa menemukan dimana lokasi Klan
Komet. Menurut Ali, Klan Komet itu terus bergerak, jadi tidak bisa dipastikan
dengan persis dimana letaknya. Dan portal untuk masuk ke klan itu ada di Klan
Matahari. Pulau kecil di tengah lautan biru dan memiliki tumbuhan aneh.
Av memutuskan untuk mengajak serta Ali, Raib dan Seli
mengunjungi Klan Matahari, di saat penutupan Festival Bunga Matahari, ketika
Bunga Matahari yang pertama mekar akan muncul. Siapa pun yang bisa memetik
Bunga Matahari tersebut akan dikabulkan permintaannya. Dan itulah target Si
Tanpa Mahkota, memetik Bunga Matahari lalu membuka portal ke Klan Komet.
Walaupun Av juga membawa serta ribuan petarung hebat, tapi
tetap tidak ada yang bisa menghalangi Si Tanpa Mahkota memetik Bunga Matahari,
dan membuka portal ke Klan Komet. Si Tanpa Mahkota telah menghilang ke dalam
portal, dan tanpa pikir panjang, Ali pun ikut masuk ke dalam portal. Raib dan
Seli sempat sebal melihat Ali yang tidak memikirkan tindakannya, tapi mau tidak
mau mereka juga harus masuk ke dalam portal menyusul Ali.
Mereka bertiga terdampar di sebuah pulau kecil ditengah
badai. Dalam keadaan basah kuyup mereka menjelajah pulau untuk mencari
pemukiman agar mereka bisa berteduh, tapi nihil. Pulau itu kosong, tidak ada
rumah penduduk di sana, hanya hutan. Dan kemana perginya Si Tanpa Mahkota? Dia
pun tidak ditemukan di pulau itu. Bagaimana nasib mereka bertiga? Apakah mereka
bisa menemukan pulau dengan tumbuhan aneh itu?
Ini buku kelima dari seri petualangan Raib, Seli dan Ali.
Semakin lama petualangan mereka semakin berat, semakin banyak tantangannya dan
semakin rumit. Petualangan ke Klan Komet ini paling menarik menurutku. Mereka
harus berpindah-pindah dari satu pulau ke pulau lainnya. Dan di klan ini semua
teknologi canggih tidak dapat digunakan. Sehingga mereka tidak bisa memanggil
ILY untuk menjemput mereka, tidak bisa menghubungi Av untuk mengabarkan keadaan
mereka. Mereka benar-benar harus berjuang sendiri.
Petualangan kali ini terjadi di samudra luas. Raib, Seli
bahkan Ali yang genius pun tidak tahu bagaimana caranya mengemudikan kapal.
Bahkan rasi bintang di tempat ini pun berbeda, sehingga mereka tidak bisa
mengetahui arah ketika malam tiba.
Pulau-pulau di klan ini pun hampir sama dengan yang ada di
bumi, bahkan tumbuhan dan binatang yang ada pun sama seperti di bumi, tapi
dengan bentuk atau kelakuan yang berbeda. Dan itu juga menjadi tantangan untuk
Raib, Seli dan Ali.
Di petualangan kali ini, Raib, Seli dan Ali sudah sangat kompak dalam menghadapi semua
rintangan, mereka bisa bekerja sama dengan baik sehingga semua tantangan bisa
dilewati dengan baik.
Pada buku-buku sebelumnya, petualangan mereka selalu selesai
di akhir cerita, tapi berbeda dengan petualangan kali ini. Malah di saat yang
paling ditunggu-tunggu, cerita ini harus berakhir dan harus menunggu buku
berikutnya. Jadi tambah penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
No comments:
Post a Comment
enjoy your reading and don't forget to leave comment here