Awalnya kami hanya mengikuti karyawisata biasa seperti
murid-murid sekolah lain. Hingga Ali, dengan kegeniusan dan keisengannya,
memutuskan menyelidiki sebuah ruangan kuno. Kami tiba di bagian dunia paralel
lainnya, menemui petarung kuat, mendapat kekuatan baru serta teknik-teknik
menakjubkan. Dunia paralel ternyata sangat luas, dengan begitu banyak orang
hebat di dalamnya.
Penulis: Tere Liye
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ketiga: Juli 2018
Tebal: 376 halaman
ISBN: 9786020385914
Raib, Ali dan Seli mengikuti kegiatan karyawisata dari
sekolah mereka mengunjungi salah satu bangunan bersejarah. Bu Ati, guru sejarah
mereka, menerangkan tentang bangunan bersejarah tersebut. Tapi tiba-tiba Ali
menghilang.
Raib dan Seli menemukan Ali yang sedang memperhatikan sensor
dunia paralel miliknya. Walaupun Miss Selena sudah melarang mereka untuk
menggunakan teknologi klan dunia paralel, tapi Ali sepertinya tidak perduli.
Dia selalu membawa peralatan canggihnya kemana pun dia pergi.
Sensor itu mendeteksi ada aktivitas dunia paralel dalam
bangunan bersejarah itu, tepatnya di bawah bangunan bersejarah. Sensor itu
menunjukkan skala 10, ada kekuatan yang sangat besar di situ. Seperti biasa,
Ali tidak ingin melewatkan hal-hal yang berhubungan dengan dunia paralel, dan
mau tidak mau Raib dan Seli pun harus ikut serta.
Mereka memutuskan untuk mencari tahu apa yang dideteksi oleh
sensor itu. Mereka harus masuk ke dalam banguna bersejarah dengan menggunakan
ILY. Iya, sebenarnya ILY pun ada di lokasi ini, dengan mode tidak terlihat.
Mereka menemukan pintu masuk yang berupa lorong-lorong
seperti di Klan Bintang, dan pintu yang terdekat berada di dasar lautan.
Sebenarnya ILY sudah memperingatkan mereka untuk tidak masuk ke sana, tapi
bukan Ali namanya kalau mudah menyerah begitu saja.
Mereka terbang melintasi lorong dan sampai di pintu gerbang
yang di kanan kirinya terdapat patung besar berbentuk manusia dengan kepala
berbentuk badak bercula empat. Mereka ragu-ragu untuk melewati patung itu, takut
kalau tiba-tiba patung itu bergerak dan menyerang mereka. Tapi tidak terjadi
apa-apa ketika mereka melewatinya.
Mereka sampai di ruangan besar, dan sebentar lagi matahari
terbenam. Indahnya sunset mengalihkan perhatian mereka sejenak. Dan ketika
matahari benar-benar hilang, mereka diserang. ILY terpelanting jauh. Mereka
berusaha melawan, tapi kekuatan penyerang mereka benar-benar kuat, mereka
memiliki teknik semua klan. Bahkan ketika ILY dalam mode menghilang pun tetap
bisa diketahui.
Ketika mereka bisa melihat siapa penyerang mereka, mereka
kaget karena diserang oleh manusia dengan kepala berbentuk badak, sama seperti
patung yang mereka lihat tadi. Dan monster itu bukan satu, tapi dua. Mereka
bertarung sekuat tenaga, tapi apa pun yang mereka lakukan, monster itu tetap
lebih kuat dari mereka. Mereka bertarung hingga lelah, tak terasa matahari
sudah akan terbit. Mereka sudah tidak kuat lagi, dan pasrah terhadap nasib
mereka. Monster itu sudah mendekat dan akan menyerang mereka, tapi anehnya
tidak terjadi apa-apa.
Sebagai gantinya, dua orang laki-laki berlari mendekati
mereka, memeriksa keadaan mereka, dan membawa mereka ke tempat yang lebih aman.
Kemana perginya monster badak itu? Dan siapa dua orang laki-laki kembar ini?
Buku ini disebut sebagai buku ke 4.5 dari seri petualangan
Raib, Ali dan Seli. Kenapa disebut 4.5? Karena petualangan di buku ini hanya
petualangan mini. Inti dari buku ini sebenarnya ingin memperkenalkan dua tokoh
baru, yaitu Ceros dan Batozar, yang sepertinya juga akan muncul di seri petualangan
berikutnya.
Petualangan kali ini juga tidak terjadi di Klan Bulan, Klan
Matahari atau pun Klan Bintang, tapi terjadi di Bumi. Jadi Raib, Ali dan Seli
tidak harus melewati portal menuju dunia paralel untuk bertemu dengan dua tokoh
ini.
Walaupun hanya petualangan mini, tapi ceritanya tetap seru
seperti petualangan lainnya. Membuat pembaca ikut terbawa emosi membaca cerita
di buku ini.
Cerita ini lebih membuat sedih menurutku, terutama ketka Ali
memutuskan untuk tinggal di ruang paralel agar Raib dan Seli bisa pulang ke
permukaan. Membayangkan berpisah dengan sahabat yang selalu bersama-sama dalam
berbagai petualangan. Dan sepertinya bakalan ada kisah asmara di cerita
berikutnya.
Membaca cerita ini tidak terlalu menegangkan seperti
petualangan lainnya, karena ceritanya hanya sebentar dan cepat selesai.
Tere Liye masih menggambarkan ruang paralel yang
menakjubkan, membuat pembaca bisa memberikan imajinasi yang berbeda-beda. Dan
ada satu yang membuatku ingin punya barang dari dunia paralel, baju Klan Bulan.
Baju ini bisa berubah sesuai keinginan pemiliknya, cari saja contoh baju yang
disukai di televisi atau majalah fashion, lalu baju itu akan berubah. Praktis.
Tidak perlu beli banyak baju, cukup satu dan bisa punya semua model baju.
Aku jadi penasaran dengan lanjutan petualangan Raib, Ali dan
Seli. Kira-kira ke mana mereka akan pergi bertualang? Penasaran ya.
Happy reading ^^
No comments:
Post a Comment
enjoy your reading and don't forget to leave comment here