When a young boy, Jahan, arrives with a gift for the Sultan
– a white elephant called Chota – the pair are sent to the palace’s menagerie.
There they learn to guard against the scheming of animal tamers, gypsies,
deceitful courtiers and the mischievous Princess Mihrimah.
Welcomed into this foreign land, Jahan and Chota travel to
the furthest corners of the Sultan’s kingdom – and to war. But one day when
Jahan meets the royal architect, Sinan, he is given the chance to rise in
court. To accept is to enter the marble halls walked by Princess Mihrimah,
where the treacherous also plot – a tru place of wonders and dangers.
Penerbit : Penguin Books
ISBN : 978-0-241-97094-2
Shah Humayun ingin menyenangkan hati Sultan Sulaiman dengan
mengirimkan seekor gajah. Tapi gajah ini bukanlah gajah biasa, yaitu gajah
dengan warnah putih bersih. Jauhar, orang suruhan Shah Humayun mendatangi ayah
angkat Jahan dan ingin mengambil sang gajah, Chota. Jahan marah, karena selama
ini dia yang merawat ibu Chota hingga kelahirannya. Tapi dia tidak bisa menolak
keinginan ayah angkatnya itu.
Jahan mempersiapkan Chota untuk keberangkatannya. Gurab,
pawang yang dipilih untuk membawa Chota mulai sering mampir untuk melihatnya
dan mencoba mendekatkan diri. Tapi Chota tidak pernah menyukainya.
Akhirnya disepakati bahwa Jahan akan ikut sampai ke
pelabuhan Goa. Lalu Chota akan dibawa ke Istanbul dan Jahan harus kembali ke
Agra. Tapi Jahan tidak kembali ke Agra. Dia masuk ke dalam salah satu kontainer
yang setengah terbuka dan ikut dalam pelayaran ke Istanbul.
Badai datang ketika pelayaran. Para kru yang sangat
mempercayai takhayul beranggapan bahwa itu karena Chota, gajah putih yang
membawa malapetaka. Karena itu mereka menurunkan Jahan dan Chota di pulau
terpencil. Akhirnya mereka diselamatkan
oleh Kapten Gareth dan dibawa ke Istanbul.
Jahan berumur 12 tahun ketika pertama kali datang ke
Istanbul. Sang kapten menyuruh Jahan berpura-pura menjadi pawang gajah yang
akan dikirim ke istana, namun sebenarnya dia ingin Jahan mencuri untuknya, sebagai
tanda terima kasih karena telah menyelamatkan Jahan dan Chota. Sewaktu-waktu
dia akan datang menemui Jahan dan meminta bagiannya.
Hidup Jahan dan Chota di istana tidak bisa dibilang mudah.
Apalagi dengan kondisi Chota yang masih kecil dan tidak punya keahlian apa-apa.
Ketika Sang Ratu bertanya, Jahan berkelit bahwa Chota adalah gajah untuk
berperang. Maka Sang Ratu memerintahkan Chota untuk ikut berperang.
Dalam masa peperangan, para prajurit tidak bisa menyeberang
Sungai Pruth, lalu para prajurit membangun jembatan untuk menyeberang tapi
gagal dan jembatan tersebut hancur. Akhirnya Sultan menyuruh Sinan, sang
Arsitek, untuk membangun jembatan. Jahan memutuskan untuk bergabung dengan
Sinan membangun jembatan. Itulah awal pertemuan Jahan dengan sang Arsitek.
Sinan melihat kemampuan yang dimiliki Jahan, dan menawarkan
Jahan untuk sekolah dan belajar, agar dia bisa membantunya dan menjadi
apprentice. Bersama Sinan dan para apprentice lainnya, Jahan membangun
masjid-masjid dan istana di Istanbul.
Novel ini berkisah tentang perjalanan hidup Jahan. Tentang
masa kecilnya yang tidak bahagia dan betapa dia ingin bebas dan lepas dari ayah
angkatnya. Maka dia memutuskan untuk pergi meninggalkan ibu dan adik-adiknya ke
Istanbul.
Tapi kehidupannya di Istanbul pun bisa dibilang berat. Harus
beradaptaasi dengan para pawang lain yang tinggal di istana, apalagi karena
memang sebenarnya dia bukanlah pawang, hanya sayang kepada Chota dan ingin
merawatnya.
Di istana pula dia mulai menemukan cinta, memiliki perasaan
suka kepada putri kerajaan, Mihrimah. Dan dia tahu pasti bahwa mereka tidak
akan pernah bersatu.
Kehidupan Jahan mulai berubah ketika Sinan mengangkatnya
menjadi salah satu apprentice. Sinan memberinya kesempatan belajar dan
membantunya untuk membangun masjid-masjid untuk para Sultan dan Sultana.
Sebagian besar hidup Jahan dihabiskan di Istanbul, hingga
ketika sudah berusia lanjut, akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke Agra dan
ikut dalam pembangunan Taj Mahal.
Bisa dibilang novel ini adalah novel biografi dari seorang
Jahan, tentang kisah hidupnya. Bagaimana kehidupan yang keras membentuk
karakternya. Berhadapan dengan bermacam-macam manusia, dari yang baik hingga
yang berniat membunuhnya.
Di bagian awal, ceritanya memang masih datar, masih berupa
pengenalan tokoh. Lalu pembaca akan mulai memahami inti cerita dari novel ini,
konflik-konflik mulai dihadirkan. Dan penjelasan tentang semua misteri di
bagian akhir cerita.
Aku perlu waktu yang lama untuk baca cerita ini, karena buku
ini versi Bahasa Inggris, dan bahasa yang digunakan bukan bahasa sehari-hari. Jadi
kalau mau baca harus menyiapkan kamus, jadi suka malas-malasan bacanya. Apalagi
ketika membaca bagian awal ceriita. Tapi ketika mulai ada konflik cerita, aku
mulai semangat membaca. Dan bahasa yang digunakan mulai bisa aku pahami, proses
membaca jadi lebih cepat.
Ini pertama kali aku membaca buku karangan Elif Shafak.
Novel yang dikaitkan dengan sejarah di kota Istanbul. Aku kurang paham apa
tokoh Jahan ini memang ada di dunia nyata atau hanya khayalan si pengarang,
tapi tentang sejarah yang dipaparkan, tentang Sultan-Sultan yang memerintah
pada masa itu, sepertinya memang nyata.
Elif Shafak ini wanita berdarah Turki dan British, jadi
memang dia keturunan Turki dan sering menulis novel berlatar belakang kota
Istanbul atau Turki secara keseluruhan. Buku-bukunya ditulis dengan Bahasa
Turki dan Bahasa Inggris, tapi sudah banyak diterjemahkan ke dalam beberapa
bahasa. Bisa coba dicari terjemahan buku ini dalam Bahasa Indonesia.
Buku ini cocok buat kamu yang suka tentang sejarah, apalagi
cerita tentang raja-raja zaman dahulu. Ada yang sudah pernah membaca buku ini?
Atau buku karangan Elif Shafak lainnya? Share di komen ya.
Happy reading ^^
No comments:
Post a Comment
enjoy your reading and don't forget to leave comment here